Mengapa Anak Sering Melawan?

by - 4:28:00 AM

            

Ketika gue menghadiri sebuah seminar mind mapping, maka tercetuslah ide untuk menulis dan juga sharing buat pembaca blog gue ini. Diseminar tersebut, dikatakan bahwa pola pikir negatif akan membuat perbuatan yang negatif. Sama halnya ketika kita sedang mendidik anak – anak.

Pada dasarnya, anak – anak itu selalu bersikap polos dan selalu ingin tahu. Terkadang, cara berbicara kita yang kurang tepat membuat sang anak salah mengerti akan maksud dan keinginan kita. Perkataan yang bernuansa negatif juga cenderung membuat anak melakukan apa yang kita larang. Contohnya seperti ini :

Jangan membayangkan Gajah kecil berwarna pink.

Ketika kita mengatakan hal tersebut kepada seseorang, maka pola pikirnya akan seperti ini :


1. Otak akan membayangkan bagaimana bentuk gajah.


2. Kemudian, otak membayangkan gajah tersebut berukuran kecil.


3. Setelah itu, otak membayangkan gajah tersebut berwarna pink.


4. Dan terakhir, otak akan mengatakan : Jangan membayangkannya.


Illustrasinya :







Dari contoh diatas, gue bakal coba membuat point yang dipikirkan oleh anak – anak. Contohnya seperti ini :

Jangan maen hujan, nanti kamu sakit.

Ketika kita mengatakan pada anak – anak, maka dipikirannya :

1. Hujan sedang turun, yang turun adalah air. Mengapa air bisa bikin sakit? Padahal waktu mandi juga menggunakan air.

2. Si anak mencoba berdiri ditengah hujan, dan ternyata dia tidak sakit. Kemudian, dia mencoba bermain ditengah hujan.

3. Kemudian dia merasakan bahwa bermain ditengah hujan itu sangat mengasyikkan, sehingga dia tidak mau mendengar apa yang kita katakan.

4. Setelah para orang tua memarahinya, mereka akhirnya berhenti dengan kekecewaan.

5. Ketika mereka sakit yang biasa, maka keesokannya mereka akan bermain hujan lagi. Namun ketika mereka sakit parah setelah bermain hujan, ada trauma tersendiri buat mereka.

Pola pikir anak tentu berbeda – beda, saya hanya mencontohkan satu dari sekian banyak cara berpikir. Tentunya gue sebagai penulis juga akan memberikan contoh untuk solusi diatas. Misalnya, katakan kepada si anak: 

“ketika hujan turun, nikmati pemandangan hujan dari tempat yang tidak terkena air hujan. Dan buat dirimu tetap merasa hangat. Jika ada temanmu yang mengajakmu bermain, katakan dulu kepadaku, biar aku bisa memastikan hujan tersebut aman untukmu bermain. Dan berhentilah ketika kau merasakan dingin.”

Dari kalimat yang lumayan panjang diatas, sikap rasa ingin tau anak akan tumbuh. Misal :

Mengapa kita harus menikmati hujan? (disini kita bisa menjelaskan tentang fungsi hujan) 
Seperti apakah hujan yang aman? (disini kita bisa memberi tau si anak agar anak dapat mengontrol dirinya, sehingga mereka tidak bermain saat hujan benar – benar deras atau sedang banyak petir) 
Mengapa harus berhenti dikala merasakan dingin? (disini kita bisa menjelaskan tentang kemampuan tubuh manusia, sehingga si anak bisa terus menikmati hujan tanpa kita perlu takut dia akan sakit) 

Bagi sebagian anak, mungkin kalimat gue terlalu rumit sehingga susah dicerna. Namun gue yakin, para orang tau pasti sangat mengerti tentang pola pikir anaknya, sehingga bisa membuat kata – kata yang lebih sederhana.

Dari contoh dan solusi diatas, cukuplah gue menjelaskan sedikit dari quote :

pola pikir negatif akan membuat perbuatan yang negatif

So, enjoy to read it.


You May Also Like

0 comments